Newsparameter | Keerom, – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) WGAB Papua menegaskan bahwa tuduhan terhadap Polres Keerom yang disebut terlibat dalam praktik money politik dan mendukung salah satu pasangan calon (Paslon) pada Pilkada Keerom adalah informasi tidak benar atau hoaks.
Pernyataan ini mendukung sikap Ketua Dewan Adat Keerom yang sebelumnya juga membantah kebenaran isu tersebut.
“Isu ini hanya ulah oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja menyebarkan informasi palsu untuk memecah belah masyarakat menjelang momen penting, seperti pengumuman hasil verifikasi KPU. Kami sepakat dengan Ketua Dewan Adat Keerom bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar,” ujar Ketua LSM WGAB Papua.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan agar tetap tenang menyikapi dinamika politik yang terjadi.
Ketua Dewan Adat Keerom Imbau Masyarakat Hormati Proses Demokrasi
Ketua Dewan Adat Keerom sebelumnya menyerukan masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi KPU pada 4 Desember 2024 terkait penetapan pemimpin Keerom.
Ia meminta masyarakat menghormati proses hukum dan demokrasi yang berjalan.
“Mari kita percayakan hasilnya kepada KPU. Siapa pun yang terpilih adalah pemimpin yang sah dan pilihan rakyat. Semua pihak harus mendukung,” ungkapnya.
Jaga Persatuan dan Hindari Provokasi
Ketua LSM WGAB Papua juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan tidak menyebarkan informasi yang dapat memicu perpecahan.
“Persatuan dan keharmonisan adalah prioritas utama. Jangan biarkan isu-isu seperti ini merusak tatanan sosial kita,” tegasnya.
Melalui pernyataan ini, diharapkan masyarakat lebih bijak dalam menyaring informasi, terutama menjelang keputusan penting dari KPU.
“Semua pihak diharapkan mendukung proses demokrasi yang transparan dan damai,” pungkasnya.