Newsparameter | Bogor – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) terus menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan berbagai program strategis. Selasa, (17/12/2024).
Berbagai kegiatan prioritas difokuskan untuk meningkatkan kualitas perumahan, penataan kawasan permukiman, penanganan korban bencana alam, pembangunan infrastruktur, hingga penataan Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan yang akurat, DPKPP Kabupaten Bogor menyusun Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP).
Saat ini, tahapan yang tengah berjalan meliputi pengumpulan data primer dan sekunder yang menjadi dasar penyusunan profil daerah. RP3KP menjadi pedoman dalam penanganan perumahan kumuh di bawah 10 hektar, penyediaan rumah layak huni bagi korban bencana, serta relokasi masyarakat terdampak program pemerintah.
Melalui program ini, kegiatan Bedah Kampung dan P2WKSS dilaksanakan di 9 lokasi prioritas di Kabupaten Bogor, seperti Desa Bojong Rangkas (Ciampea) dan Desa Candali (Rancabungur). Program ini bertujuan meningkatkan kualitas permukiman kumuh dengan indikator utama perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu).
Berdasarkan data tahun 2023, terdapat 14.755 unit rumah tidak layak huni di Kabupaten Bogor. Tahun 2024, DPKPP mengalokasikan bantuan untuk 295 unit rumah yang tersebar di 19 kecamatan, 69 desa, dan 2 kelurahan. Program ini menggunakan mekanisme bantuan sosial untuk memberikan dana stimulan perbaikan rumah bagi keluarga miskin.
Dengan adanya program RUTILAHU, diharapkan taraf hidup masyarakat miskin dapat meningkat melalui rumah yang lebih sehat dan layak huni. Dokumentasi pembangunan menunjukkan progres signifikan, dengan fokus pada peningkatan kualitas hunian masyarakat di desa-desa prioritas seperti Tajurhalang dan Citeureup.
Kondisi geografis Kabupaten Bogor yang rawan bencana mendorong DPKPP untuk melakukan penanganan rumah bagi korban bencana melalui dua program utama.
Pada tahun 2024, sebanyak 122 rumah korban bencana di 17 kecamatan dan 32 desa telah direhabilitasi. Melalui mekanisme Bantuan Tidak Terduga (BTT), sebanyak 1.232 rumah rusak berat telah diperbaiki hingga Desember 2024.
Pembangunan Hunian Tetap (Huntap)
Sebanyak 100 unit rumah beserta prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) telah dibangun di 7 desa di Kecamatan Nanggung dan Sukajaya. Program ini bertujuan memberikan tempat tinggal permanen bagi korban bencana yang kehilangan hunian.
Untuk meningkatkan aksesibilitas di daerah terpencil, DPKPP bekerja sama dengan TNI-AD membangun 5 unit jembatan gantung (Rawayan) di empat kecamatan l, Jasinga, Tanjungsari, Leuwisadeng, dan Sukajaya. Pembangunan jembatan ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas warga serta mendukung pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan pariwisata lokal.
Meningkatnya kebutuhan akan TPU mendorong DPKPP untuk melakukan penataan dan pembangunan fasilitas pemakaman di beberapa lokasi, di antaranya:
Perbaikan jalan akses TPU Gorowong
Pemagaran TPU Tenjo
Pemasangan Paving Block di TPU Cibinong
Pemasangan PJU tenaga surya
Betonisasi jalan akses TPU Gunung Putri Cicadas
Serangkaian kegiatan ini bertujuan memastikan fasilitas TPU di Kabupaten Bogor lebih nyaman, aman, dan tertata rapi untuk kebutuhan masyarakat.
Melalui berbagai program strategis ini, Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hunian, infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar, program ini diharapkan mampu menciptakan kehidupan yang lebih layak dan berkelanjutan bagi seluruh warga Kabupaten Bogor.