Newsparameter | Nabire – Pegiat Anti Korupsi Tanah Papua Rafael Ood Ambrauw yang dikenal lantang memberantas korupsi di tanah Papua kembali menyuarakan dugaan pekerjaan yang kekurangan volume.
Bahkan Rafael meminta BPK RI Periksa Pekerjaan Pembangunan gedung pertokoan yang sumber anggaran di ambil dari dana Otsus pada tahun 2022 karena ada kejanggalan dari proses pekerjaan hingga saat ini.
Menurut Rafael, belanja modal bangunan gedung pertokoan/koperasi/pasar dari dinas perdagangan kabupaten Nabire yang berbandrol Rp 5.573.834.000.00 segera dilakukan pemeriksaan oleh BPK RI.
“Saya mendesak BPK RI segera memeriksa belanja modal bangunan gedung pertokoan/koperasi/pasar, karena diduga ada kekurangan volume belanja, sehingga pekerjaan tersebut belum selesai (terlambat), ” katanya. Senin (19/02/2024).
Ia juga menyampaikan, banyak yang ditemukan dilapangan dinding yang ada dibangunan sudah banyak yang retak sehingga patut diduga bahannya yang dipakai tidak sesuai.
“Banyak dinding tembok bangunan yang retak sehingga perlu untuk dilakukan audit oleh BPK RI, jika perlu kejaksaan negeri Nabire juga turun langsung dan periksa, ” pintanya.
Terpantau oleh awak media bahwa pembangunan pasar Sayang Mama Papua Nabire belum rangkum 100 % .
Kepala Dinas Pasar Kabupaten Nabire Yeremias Anouw, S.Pd, saat di konfirmasi oleh awak media terkait pekerja pembangunan Pasar Sayang Mama Papua Nabire mengatakan, “rencana minggu depan akan diresmikan, ” kata kepala dinas perdagangan.