LNewsParameter.Com | Lebak Banten – Bantuan keuangan kementrian Agama RI pada Program Inkubasi Bisnis Pondok Pesantren , diduga kuat disalah Gunakan, padahal tujuan utama dari bantuan Dana inkubasi Bisnis Pada ponpes tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan para santri santrinya.
“Para santri santrinya bukan hanya sekedar pandai mengaji dan membaca kitab,tapi santri juga dibekali pengetahuan bagaimana cara berbisnis dan mengelola usaha lewat program Bantuan Inkubasi Bisnis Ponpes. Kami Tim Forum Komunikasi LSM Kab.Lebak ( FK KSM Lebak ) telah melakukan investigasi ke salah satu Ponpes, yang mendapat bantuan tersebut yaitu Ponpes QUTROTUL FALAH yang berlokasi di kecamatan Cikulur. Tim kami menemukan berbagai kejanggalan mulai dari proses pengajuan sampai pada penggunaan uang bantuan, yaitu Ponpes tersebut adalah Ponpes yang tidak diajukan oleh Kemenag Lebak,” tegasnya
Masih kata yayat,padahal ada 100 ponpes yang diajukan oleh kemenag yang telah lolos verifikasi tidak ada satu ponpes pun yang lolos mendapatkan bantuan, tetapi ponpes QUTRITUL Falah yang tidak direkom atau diajukan malah dapat, sehingga mendapat perhatian dari kami,” ujar Yayat
“Dari hasil investigasi, kami mendapat keterangan bohong dari pengelola Ponpes Quteotul Falah, yaitu Ponpes tersebut mendapatkan Bantuan sebesar Rp 70.000.000, untuk memenuhi memaksimalkan kantin, dan uangnyapun belum dibelanjakan,” lanjut ketua forum FK waktu konfirmasi ke orang bersangkutan.
“Pada waktu itu kami percaya dan langsung pulang ke sekret Forum LSM, selang 3 hari tim kami ( FK LSM ) mendatangi kantor Kemenag Lebak tujuannya kami minta rekom mau mendatangi kantor Kemenag RI di Jakarta untuk mempertanyakan kejelasan Program Inkubasi bisnis Ponpes tsb, setelah ketemu dan menceritakan hasil investigasi kami di lapangan, kami terkejut setelah membuka SIMBA kemenag, ternyata keterangan pengelola Ponpes Qotrul Falah tidak sesuai dan jauh dari Fakta sebenarnya, bahwa ponpes tersebut bukan mendapatkan Rp 70.000.000, tetapi mendapatkan Rp 250 jt dan usahanyapun bukan memaksimalkan kantin, tapi untuk usaha pribadi Sablon yang berlokasi di Labuan Pandeglang.
“Setelah kami tanyakan lagi ke KH Abdurahman biliau sebagai penanggung jawab bantuan tersebut, beliau mengakui bahwa yang disampaikan ke kami sebelumnya bohong,” singkatnya
Hingga berita ini diterbitkan media masi berupaya konfirmasi kepihak yang berkaitan. ( M. Arif. Bst .News Parameter com Direktur .Banten )