Newsparameter.com | Bitung— Kota Bitung kembali menggeliat! Setelah sukses di tahun-tahun sebelumnya, Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2025 resmi dibuka pada Rabu, 8 Oktober 2025, dengan kemeriahan luar biasa dan antusiasme ribuan warga serta wisatawan.
Mengusung tema “Harmonisasi Menuju Bitung Maju”, festival ini menjadi simbol kolaborasi antara budaya, lingkungan, dan ekonomi kreatif. Semangatnya satu: membangun Bitung yang rukun, damai, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.
Kemeriahan pembukaan ditandai dengan parade laut spektakuler, pertunjukan budaya daerah, serta peluncuran Expo Ekraf & UMKM yang menghadirkan ratusan pelaku usaha lokal. Wali Kota Bitung, Hengky Honandar, SE, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman yang menjadi kekuatan utama kota ini.
“Melalui Festival Pesona Selat Lembeh 2025, kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Bitung adalah wujud nyata dari Harmony in Diversity. Mari kita jaga semangat ini agar Bitung selalu menjadi kota yang damai dan penuh kebersamaan,” ujar Hengky Honandar.
Salah satu atraksi yang paling dinantikan adalah Sailing Pass, parade laut yang menampilkan 20 perahu taksi Selat Lembeh yang dihiasi mural warna-warni bertema keberagaman. Parade ini dipimpin oleh tiga kapal patroli Satrol Koarmada VIII dan disambut meriah oleh ribuan pengunjung di tepi pantai.
Selain parade laut, berbagai kegiatan lain turut memeriahkan FPSL 2025. Di antaranya Mural Wall & Boat Competition, Gerakan Wisata Bersih Indonesia dengan penanaman mangrove dan transplantasi karang, Lomba Kuliner Nusantara “Bitung Sejuta Rasa”, Young Talent Show, Donor Darah & Pemeriksaan Kesehatan Gratis, serta Pasar Murah & Pameran UMKM.
Festival ini juga menjadi momentum penting bagi kebangkitan ekonomi lokal. Di area Culinary Festival, 30 pelaku UMKM menghadirkan kuliner khas Bitung seperti olahan laut segar, sambal roa, hingga jajanan tradisional yang menggugah selera.
Sementara itu, 19 booth expo memamerkan produk unggulan dari sektor perikanan, pariwisata, jasa keuangan, hingga teknologi digital. Tak ketinggalan, 10 booth komunitas menampilkan karya seni lokal, dan 3 booth lingkungan membagikan bibit tanaman serta edukasi menjaga kebersihan laut dan darat.
Yang menarik, Pemerintah Kota Bitung juga menyiapkan zona khusus untuk pedagang kaki lima (PKL) agar mereka ikut merasakan manfaat ekonomi dari gelaran ini. Langkah inklusif ini menjadi bukti bahwa FPSL bukan sekadar ajang hiburan, melainkan wadah pemberdayaan masyarakat.
Kualitas penyelenggaraan FPSL 2025 mendapat pengakuan nasional dengan masuknya festival ini ke dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Hal ini menegaskan posisi Bitung sebagai destinasi unggulan dalam kalender pariwisata Indonesia.
Acara pembukaan turut dihadiri tokoh penting seperti Ketua TP-PKK Ellen Sondakh, Dansatrol Koarmada VIII Komandan Marvil M.F.E.D., SE., M.Tr. Hanla CRMP, Sekda Ir. Ignatius Rudy Theno, ST., MT., MAP, dan jajaran pejabat daerah seperti Kadis Pariwisata Pingkan Kapoh, Kadis PUTR Rizal Sompotan, serta Kadis Pendidikan Fonny Tumundo.
Bagi masyarakat Bitung, Festival Pesona Selat Lembeh 2025 bukan hanya pesta budaya tahunan, tetapi juga cerminan kebangkitan ekonomi, identitas, dan persatuan.
Dari laut hingga darat, dari UMKM hingga seniman muda, semua bersatu memperlihatkan wajah Bitung yang sesungguhnya—kota yang bergerak maju dengan harmoni.(*)


















