Newsparameter | Bitung, – Memasuki hari kedua bulan suci Ramadhan, suasana di Pusat Kota Bitung Kecamatan Maesa, Kelurahan Bitung Timur, semakin semarak dengan antusiasme warga yang berburu takjil untuk berbuka puasa. Minggu, (02/03/2025).
Acara Ramadhan Fest 2025, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Bitung, menjadi pusat kegiatan masyarakat menjelang waktu berbuka.
Selain menjajakan aneka kuliner khas Ramadhan seperti kolak, es buah, dan berbagai kue tradisional, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan yang akan digelar dalam beberapa hari ke depan.
Di tengah keramaian, panitia turut menghadirkan suasana religius dengan pembacaan puisi menjelang berbuka puasa oleh saudara Hanum.
Puisinya menyampaikan pesan mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan kecenderungan terhadap harta.
“Ini mengingatkan bahwa manusia sering kali kurang bersyukur kepada Tuhan atas segala nikmat yang diberikan, meskipun mereka sendiri menyadari hal itu. Namun, di sisi lain, manusia justru sangat mencintai harta dan sering kali lebih berorientasi pada kekayaan duniawi dibandingkan dengan rasa syukur dan ketaatan kepada Tuhan,” ungkap Hanum dalam puisinya.
Menjelang azan Maghrib, masyarakat yang telah mendapatkan takjil juga berkesempatan mengikuti siraman rohani melalui kultum (kuliah tujuh menit) yang disampaikan oleh Ustaz Supriyanto, S.Ag., Penghulu KUA Kecamatan Aertembaga.
Dalam tausiahnya, ia mengajak umat Islam menjadikan Ramadhan sebagai momentum meningkatkan ketakwaan dan kebersamaan.
“Di bulan Ramadhan, umat Islam diajak untuk tidak hanya beribadah secara lahiriah, tetapi juga memperbaiki diri secara batiniah. Menjaga hati dari rasa dengki, iri, dan pikiran negatif merupakan bagian dari penyucian diri yang selaras dengan kesucian bulan Ramadhan,” katanya pada isi tausiahnya.
Menurutnya, pesan ini mengingatkan bahwa hati adalah milik Allah, sehingga kita harus senantiasa menjaganya tetap bersih dengan memperbanyak ibadah, bersikap baik kepada sesama, serta menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat mencemari kesucian hati dan jiwa.
“Dengan perpaduan nuansa religi dan kebersamaan, Ramadhan Fest 2025 di Kota Bitung tidak hanya menjadi tempat berburu hidangan berbuka, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat,” pungkasnya.