Newsparameter | Bitung – Berty Lumempouw, pemerhati pilkada turut hadir pada acara Media Gathering KPU. Ia menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara Pemilu yang telah melaksanakan tugas negara dengan baik dalam pesta demokrasi.
Menurutnya, tahapan Pemilu dan Pilkada yang sudah berjalan membuktikan bahwa penyelenggaraan demokrasi di Kota Bitung telah berlangsung secara tertib dan sesuai aturan.
“Kita harus mengapresiasi kerja keras penyelenggara yang telah menjalankan tugas meskipun dalam kondisi persaingan antar pasangan calon. Kolaborasi yang baik antara penyelenggara dan masyarakat menunjukkan bahwa semua pihak menerima hasil tahapan Pilkada secara dewasa,” ujar Berty. Kamis, (18)12/2024).
Berty juga menyoroti angka partisipasi masyarakat yang dianggap masih perlu di evaluasi. Meskipun angka partisipasi di Sulawesi Utara mencapai 76%, hal ini menunjukkan adanya ruang perbaikan, terutama dalam sosialisasi dan pendidikan politik.
“Salah satu tantangan yang saya lihat adalah bagaimana partai politik dan penyelenggara mendorong partisipasi masyarakat. Peran partai politik dalam memberikan pendidikan politik masih kurang maksimal. Mereka harus memberikan pendidikan politik yang membangun, bukan sekadar transaksi politik,” jelasnya.
Menurut Berty, selain sosialisasi, faktor lain yang memengaruhi partisipasi adalah praktik politik uang (money politics).
Ia menekankan pentingnya mencari solusi agar partisipasi masyarakat tetap tinggi tanpa bergantung pada politik transaksional.
Berty juga menekankan pentingnya peran media sebagai mitra strategis KPU dalam setiap tahapan Pemilu.
“Media harus terus mendorong keterbukaan informasi kepada masyarakat, mulai dari daftar pemilih, penetapan calon, kampanye, hingga distribusi logistik. Hal ini penting agar masyarakat bisa memantau dan memahami proses demokrasi,” ungkapnya.
Ia berharap evaluasi terhadap kinerja KPU, partai politik, dan media dilakukan secara menyeluruh untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
“Kita harus membangun sistem yang lebih baik ke depan, sehingga masyarakat lebih teredukasi dan siap berpartisipasi tanpa paksaan atau iming-iming tertentu,” pungkas Berty.
(Usman)