NewsParameter.Com | Papua Barat – Anggota Polri dari Pusat sampai ke Daerah – daerah terpencil wajib hukumnya untuk menjalankan program Kapolri yaitu PRESISI, (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi, Berkeadilan ) jika disimak dengam baik maka slogan ini tidak sekedar pemanis bibir dan tidak sekedar pula kata – kata hiasan semata.
Akan tetapi slogan besutan Kapolri Listiyo Sigit Prabowo yang mengubah jargon Promoter menjadi Presisi memiliki makna dan tanggung jawab sangat besar yang perlu di implementasikan sejalan dengan tugas pokok dan fungsi selaku Anggota Polri setiap hari dengan beragam persoalan yang ada dan semakin kompleks.
Kapolri mengingatkan bahwa, Konsep Presisi diharapkan tidak hanya sekedar menjadi jargon namun benar – benar diterapkan dalam bertugas. Untuk mewujudkan Polri yang ideal, terdapat sejumlah langkah komitmen yang ditawarkan Kapolri dalam kaitannya dengan konsep Presisi yaitu :
Menjadikan Polri sebagai institusi yang Presisi, menjamin keamanan untuk mendukung program Nasional, menjaga Soliditas Internal, meningkatkan Sinergiritas dan Soliditas TNI dan Polri, serta bekerja sama dengan APH dan Kementrian/Lembaga untuk mendukung dan mengawal Program Pemerintah.
Mendukung terciptanya ekosistem Inovasi dan Kreatifitas yang mendorong kemajuan indonesia, menampilkan kepemimpinan yang melayani dan menjadi teladan, mengedepankan pencegahan permasalahan pelaksanaan keadilan restoratif dan problem solving, setia kepada NKRI dan senantiasa merawat Kebhinekaan.
Sebagai perpanjangan tangan dari Kapolri di tingkat Polda, Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Daniel Tahi Silitonga belum lama ini berpesan kepada Anggota Polri dijajaran Polda Papua Barat, dan juga Polresta dan Polres diwilayah hukum Polda Papua Barat agar jangan menganggap masyarakat adalah bagian dari lawan Kepolisian, penjahat sekalipun pesan Kapolda dirangkul kemudian dinasehati kembali kejalan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain karena dia adalah bukan lawan Polri.
Penegasan ini disampaikan oleh Kapolda Papua Barat saat meresmikan atau melaunching Polresta Sorong Kota dan, Polresta Manokwari dari type C ke type D belum lama ini. Menurut Kapolda, Polresta maupun tidak Polres itu ada bedanya. Oleh karena itu yang perlu harus dibangun dan yang perlu dirubah adalah, Mindset seluruh anggota untuk bagaimana berhubungan (Human Releation) dengan masyarakat.
“Polresta maupun tidak Polresta itu ada bedanya, oleh karena itu yang perlu harus dibangun dan yang perlu harus di rubah oleh seluruh anggota adalah Mindset anda bagaimana berhubungan dengan masyarakat, bagaimana cara anda melayani masyarakat, dan bagaimna cara anda menyenangkan seluruh masyarakat, “tegas Jendral Bintang Dua
Orang nomor satu di Polda Papua Barat menegaskan bahwa, saatnya Anggota Polri termasuk masyarakat diwilayah hukum Polresta Sorong Kota dan Polresta Manokwari, saatnya memikirkan Mindsetnya dirubah bahwa masyarakat bukanlah lawan, orang bukan lawan kita, kata dia, sekalipun penjahat dia bukan lawan dari Polri.
“Kepada seluruh Anggota Polri yang ada di Polresta Sorong ini agar memikirkan, masyarakat bukan lawan,, orang bukan lawan dari kita (Polri) dia itu adaah pribadi – pribadi yang perlu kita menangkan mereka agar mereka bisa kembali menjadi warga negara yang baik, ” singkat Kapolda Papua Barat belum lama ini.
Dainel tegaskan kepada seluruh Anggota Polri diwilayah Hukum Polda Papua Barat bahwa, jika tugas Kepolisian utamanya untuk mengamankan masyarakat, maka amankanlah dengan baik, dan jika tugas itu untuk melayani masyarakat, maka layanilah dengan baik.
“Kalau tugasmu mengamankan masyarakat maka amankanlah dengan sebaik baiknya, dan kalau tugasmu melayani masyarakat layanilah dengan sepenuh hati, kalau tugasmu memikirkan konsep-konsep untuk membuat suata kebaikan maka berbuat dengan baik, siang dan malam itulah tugas kamu untuk memikirkan yang terbaik untuk masyarakat, “tegas Kapolda Papua Barat belum lama ini, diunggah dari instagram Humas Polda Papua Barat (ret)