Bitung — Pencurian dan kekerasan di atas kapal Pelni KM Labobar semakin marak terjadi, hal tersebut di keluhkan oleh salah satu penumpang yang menjadi korban saat kapal sandar di pelabuhan Manokari.
Albert Joune Raranta salah satu korban pencurian dan kekerasan yang terjadi di atas kapal KM Labobar yang hendak berangkat dari pelabuhan Manokwari menuju pelabuhan bitung sangat menyayangkan kurangnya tingkat keamanan di atas kapal.
Saat di konfirmasi oleh awak media Albert mengatakan, “pada saat kapal sandar di manokwari dia (Albert) di kepung segerombolan pencuri dan mengambil uang berjumlah 150 ribu serta Hand phone merk Vivo Y 51 miliknya.
“Saat tiba di atas kapal saya mencari tempat tidur, tiba tiba datang segerombolan orang yang tidak di kenal mau mepet ke saya dengan tujuan mengambil tas, dan saya sempat melawan akhirnya saya di keroyok sehingga uang dan Hp celuler saya raib di ambil pencuri, “ujarnya.
Karena membela diri dari pencuri, akhirnya Albert di tikam dengan senjata tajam di bagian punggung belakang, dan jidat terkena benturan.
“Karena sudah merasa terancam dengan mereka sehingga saya melakukan perlawanan kepada kawanan pencuri yang berjumlah kurang lebih 7 orang, tampa sadar punggung belakang saya sudah kena tikaman dengan senjata tajam, “bebernya.
Sampara selaku Kepala Satpam Pelni KM Labobar saat di wawancarai oleh awak media saat kapal sandar di pelabuhan Bitung, terkesan menghindar saat mau di konfirmasi kejadian di atas kapal. Minggu, (18/09/2022).
“Sampara Pam 1 Kapal KM Laboabar saat mau di konfirmasi menghindar terus kepada awak media, dan lebih parah nya lagi, kejadian pencurian dan kekerasan yang terjadi di atas kapal, tidak ada berita acara yang di buat untuk di serahkan ke Polsek Kawasan Pelabuhan Manokwari, “kata
Albert.
Albert selaku korban sangat menyesal naik Kapal Pelni Labobar, karena keamanan Kapal Pelni Labobar yang tidak safety, kalau bisa Sampara Selaku Pam satu di ganti karna bekerja tidak profesional dan diduga ada pembiaran oleh pihak Kemanan kapal, sehingga gerombolan pencuri bisa bebas naik di atas kapal.
“Hal ini harus menjadi atensi Direktur Pelni Pusat dengan kurangnya tingkat keamanan diatas kapal, sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, dan Direktur Pelni segera ambil tindakan untuk mencopot Sampara dari Jabatannya selaku Pam Satu di Kapal Pelni KM Labobar karena bekerja tidak profesional, ” pintanya.