Newsparameter | Timika, Papua Tengah – Judi sabung ayam berskala besar yang digelar di Arena Beringin Indah kembali menjadi sorotan di Kabupaten Mimika.
Dengan taruhan mencapai ratusan juta rupiah, kegiatan ini dikecam keras oleh masyarakat karena diduga mendapat dukungan dari oknum aparat TNI.
Turnamen ini diorganisir layaknya ajang resmi dengan total hadiah Rp 100 juta dan biaya pendaftaran Rp 25 juta per tim.
Syarat ketat diberlakukan, termasuk berat ayam yang harus antara 1.900-2.800 gram. Minimum taruhan ditetapkan Rp 11 juta per pertandingan, semuanya dilakukan secara tunai.
Seorang sumber menyebutkan, “Sabung ayam ini bukan hal baru, tapi kali ini dibuat besar-besaran dengan melibatkan peserta dari berbagai wilayah di Papua.”
Namun, masyarakat mengecam keras kegiatan ini karena dianggap melanggar hukum dan diduga berjalan mulus karena “dibekingi” oleh aparat.
Mereka mendesak Kapolres Mimika untuk segera menutup turnamen tersebut dan menindak tegas pihak yang terlibat sesuai Pasal 303 KUHP tentang perjudian.
Ketika dikonfirmasi, Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, menyatakan belum menerima laporan resmi terkait kegiatan tersebut.
“Akan dicek dulu, terima kasih atas informasinya. Kami tidak pernah mengeluarkan izin untuk kegiatan ini,” ujarnya. Kamis, (23/01/2025)
Panitia turnamen berdalih bahwa kegiatan tersebut bukan perjudian, melainkan sebuah “event”. Namun, hal ini justru memicu protes luas di masyarakat yang menilai bahwa kegiatan semacam ini merusak moral dan ketertiban.
Masyarakat berharap Aparat Penegak Hukum segera bertindak tegas menghentikan kegiatan ini dan mengusut tuntas dugaan keterlibatan oknum aparat keamanan.
“Kami tidak ingin kegiatan ilegal seperti ini terus merusak masyarakat Timika,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
(Usman)